
Pemuda
asal Prancis, Antoine Valenza (22), berupaya mewujudkan mimpinya berkeliling
dunia tanpa membawa uang untuk makanan, biaya transportasi, dan akomodasi.
"Uang yang saya bawa ini hanya untuk visa," katanya saat singgah di
Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Rabu (18/7).
Valenza mengungkapkan bahwa dirinya memulai perjalanan dari Prancis sejak 22
Oktober 2011. Mahasiswa Universitas Lyon Lumiere 2 itu hanya membawa uang 200
Euro yang digunakan untuk pengurusan administrasi visa. Uang itu didapatkannya
dengan bekerja di salah satu pabrik di negaranya.
Dari Prancis, ia telah melakukan perjalanan ke beberapa negara, seperti Italia,
Slovenia, Kroasia, Albania, Yunani, Turki, Iran, India, Thailand, dan Malaysia.
"Indonesia adalah negara ke-14 yang saya kunjungi," katanya dikutip
antara.
Untuk bepergian lintas negara, ia juga tidak mengeluarkan uang. Valenza naik
mobil, truk, atau kendaraan lain yang dapat memberinya tumpangan gratis,
termasuk saat naik kapal barang dan kapal feri.
Sementara itu, dia tiba di Indonesia melalui Dumai, Riau, pada 22 Juni 2012.
"Saya telah mengunjungi Bukit Tinggi, Pekanbaru, Padang, Solok, Lumbuk
Linggau, Lampung, Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Dari Surabaya ke Bali saya
naik bus juga dengan cara cuma-cuma," katanya.
Sedangkan untuk mendapatkan makanan, dia rela mengambil makanan dari tong
sampah, memetik buah dari pohon, atau makan serangga. Sering pula dirinya pergi
ke pasar tradisional untuk mengambil buah atau makanan lain yang tersisa di
lantai.
"Tidak jarang saya ke restoran cepat saji, tetapi tidak untuk membeli
makanan. Saya hanya ingin mendapatkan wifi gratis sehingga dapat berbicara
dengan orang tua saya melalui internet. Di sana ketika orang pergi, mereka
banyak meninggalkan sisa makanan. Kemudian saya mengambil makanan itu dan pergi
ke toilet untuk mengambil tisu toilet yang digunakan membungkus makanan,"
ujarnya.
Ia menuturkan, selama di perjalanan dirinya tidur di berbagai tempat seperti di
kuil, bangunan tua, masjid, dan banyak tempat lainnya. Bahkan terkadang harus
bekerja untuk mendapatkan makanan dan tempat tinggal.
"Saya pernah bekerja di sebuah panti asuhan di India selama dua minggu.
Dari sana saya akhirnya mendapatkan tempat untuk tidur dan makanan," ucapnya.
Dari Bali, Valenza berencana pergi ke Lombok dan Nusa Tenggara Timur, khususnya
ke Pulau Komodo sebelum pergi ke Darwin, Australia. Dari Australia, dia
berencana untuk pergi ke Selandia Baru dan Antartika yang menjadi tujuan
akhirnya.
"Itu mimpi saya. Sebenarnya apa yang saya lakukan ini tidak terlihat gila.
Buktinya, sampai saat ini dari Prancis ke Indonesia tanpa uang. Jadi, semuanya
mungkin," ujar Valenza.
Ia tidak menutup kemungkinan untuk pergi ke negara lain seperti Meksiko,
Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Jerman, dan akhirnya kembali ke Prancis.
Meski demikian, setiap kali berada di satu negara ia
selalu memberi kabar kepadakeluarganya di Prancis dengan mengirim pesan singkat
melalui telepon seluler atau e-mail dari laptop yang
menyertainya.
Sebelum mengambil keputusan pergi ke Antartika, Antoine mengaku sempat membaca
buku berjudul Little America karya Richard E Byrd, orang yang juga
pernah ke Antartika menggunakan pesawat terbang. Tetapi bukan itu yang
memberinya inspirasi untuk bertekad mencapai benua es tersebut.
Menurut putra pasangan pensiunan guru itu, ia hanya ingin membuktikan pada
dirinya sendiri bahwa ia bisa melakukan perjalanan tanpa harus selalu
menggunakan uang. Selain itu, juga untuk membuktikan bahwa semua tempat dapat
dikunjungi. Sebab, ujarnya, ada orang yang tidak memiliki waktu untuk melakukan
perjalanan karena terlalu sibuk.
Dengan petualangan yang ia lakukan dan kebebasan yang diperolehnya, ia akan
mempunyai cerita menarik dan tidak akan terlupakan bagi keluarga dan
orang-orang di sekitarnya.
Saat tulisan ini diturunkan, pemuda bertubuh jangkung itu tengah menelusuri
sejumlah daerah di Jawa, Bali, Lombok, hingga Pulau Komodo. Seluruh
perjalanannya kelak akan ia tuangkan dalam buku yang bakal diterbitkannya
setiba di negeri asalnya, Prancis, sekitar empat hingga lima tahun mendatang.
Selamat berpetualang Antoine. Bon voyage...!!
Source: